Wednesday, January 14, 2015

Cerita tentang Si Sulung

Assalamualaikum, 

Malam ini ingin berbagi cerita sedikit (atau banyak ya) tentang si Sulung saya yang paling ganteng, Den Kenza. Kenza yang sekarang memasuki usia 2,5 tahun sudah mempunyai adik perempuan lho. Lalu bagaimana sikap Kenza ke adiknya ataupun ke lingkungan sekitarnya? Alhamdulillah saya dikaruniai anak-anak yang balageur (baca: baik), begitu pun Kenza. Kenza sangat sayang pada adiknya sejak di rumah sakit mula. Kenza senang sekali menciumi adiknya, sayang-sayang, peluk-peluk, nindih-nindih, elus-elus (bahkan saking sayangnya kadang ngelusnya kekencengan ampe bunyi "plak!"), dan lain sebagainya. Dari berbagai sumber dikatakan bahwa anak diumur segini nih lagi lucu-lucunya. Ya lucu dalam arti sebenarnya dan lucu dalam arti sebaliknya. Kenza sudah pintar sekali bicaranya, dan pintar juga ngelesnya kalau dikasi tahu. Susah sekali bagi saya untuk tidak bilang "jangan" ke Kenza. Duhh emang deh dalam teori katanya janganlah memakai kata jangan untuk mendidik anak. Tapi jujur, berat sekali untuk saya. Saya termasuk Ibu yang sering kehabisan kata-kata. 


Kalau kata dokter saya dulu ketika ia mendengar saya bilang "jangan" ke Kenza, beliau bilang bahwa anak umur segitu belum memahami konsep jangan, jadi kalaupun saya berkata demikian, si anak cuma bisa mengerti yang sebaliknya yang mana akan tetap ia kerjakan bahkan lebih lebih. Dan itu emang benar! duhhh.. apalagi sekarang Kenza udah bisa bicara. Jadi misalnya Kenza lagi lempar-lempar mainannya, kemudian saya reflek bilang "Kenza jangan lempar-lempar dong". Tahu apa reaksinya? Dia bilang, "lempar-lempar aja maamm" kemudian dia pun melempar lebih kencang. Huiihhhh, benar-benar dia kayanya belum mengerti konsep jangan ya. Belajar dari pengalaman, sekarang sangat berusaha untuk meminimalisasi kata jangan dan memilih jalan untuk makin meng-encourage dia. Contoh, Kenza lempar-lempar mainannya, tanggapan saya "Aa mainannya dilemparnya kurang kenceng A, yang lebih kenceng dong supaya bannya copot trus penyok dehh". Amazingly kalau pakai cara ini, Kenza akan bilang "Ngga Mam, Aa gak lempar lagi Mam" dan mainannya pun berhenti dilempar. 

Emang ya punya toddler itu ya susah susah gampang, gampang gampang susah. Kadang mereka bisa bikin kepala kita nyut-nyutan, suara melengking, mengelus dada dan kerap kali istigfar karena tingkah polahnya. Namun disaat yang sama mereka juga bisa membuat kita tersenyum, tertawa, dan merasa bangga, juga karena tingkah polahnya. Subhanallah.. Alhamdulillah.. Ketika Kenza bilang, "Maaf ya Mam, Sorry.." atau "I love You, Mam.." itu membuat semua rasa kesal hilang. Sejak Kenza punya adik, saya pun sering mengajak dia jalan-jalan berdua saja. Quality time berdua, sekedar jalan-jalan di mal, makan, main, pokonya yang bikin Kenza selalu merasa spesial. 

Kenza sayang, kelak Kenza akan menjadi dewasa, sholeh, pintar, cerdas dan membanggakan Amam dan Apap. In syaa Allah Kenza akan menjadi seorang pemimpin yang amanah dan bijaksana. Doa Amam untuk Kenza adalah semoga Kenza selalu dalam lindungan Allah SWT dalam menjalani kehidupan, sampai tercapai semua keinginan dan cita-cita sambil selalu mengharap ridho-Nya. I love you my baby boy, my eldest. 




No comments:

Post a Comment