Assalamualaikum,
Dulu, waktu awal-awal berjilbab.. Saya masih terlalu fokus pada gaya jilbab yang saya kenakan, trend saat itu, warna, dan lain lain. Makin kesini saya makin mengutamakan kenyamanan over anything. Jadi pemilihan bahan, model jilbab yang praktis merupakan concern saya sekarang. Tapi, ada yang sering kali dilupakan oleh wanita berjilbab, yaitu cara merawat jilbabnya. Merawat agar jilbab-jilbabnya awet dan bebas kuman. Kuman? Emang jilbab kita ada kumannya? Dear muslimah, tanpa kita sadari jilbab kita itu bisa jadi sarang kuman loh, karena kan dipakai sehari-hari dan menempel langsung dengan kepala kita. Dimana kepala kita itu mengeluarkan keringat, yang kemudian mendekam di kepala sampai seharian, ya toh? Otomatis kuman-kuman bandel pada menempel pada jilbab kita yang kemudian karena pemakaian berulang, ya bolak balik aja nempel lagi ke kepala dan wajah kita, lalu ke jilbab, dan begitu seterusnya.
Lalu bagaimana ya cara merawati jilbab kita agar bahannya awet dan bebas kuman? Simak tips dari saya ya:
Pertama, coba luangkan waktu untuk mencuci jilbab-jilbab kita dengan menggunakan tangan. Emang sih kadang kita terlena mencuci dengan mesin yang tinggal pencet, tunggu sampai si mesin selesai dan bernyanyi. Tapi mesin cuci hanya akan merusak bahan jilbab kita seketika. Mulailah dengan merendam jilbab di ember/ baskom terpisah dari pakaian kita.
Kedua, untuk menghindari warna jilbab yang luntur, pisahkan antara jilbab yang bewarna terang dan warna gelap. Gak mau kan jilbab kita yang tadinya warna dusty pink tiba-tiba jadi ombre karena kelunturan jilbab yang berwarna merah, misalnya.
Ketiga, rendam jilbab kurang lebih 15 menit didalam air yang sudah diberi deterjen. Nah kalau saya, agar selalu #100PersenYakin jilbab-jilbab bebas kuman, saya tambahkan Dettol Antiseptik Cair kedalam air rendaman. Dengan begini, kuman-kuman dijamin mati dan saya #100PersenYakin akan kebersihan jilbab saya.
Keempat, hindari mengeringkan jilbab dimesin pengering. Cukup peras dengan tangan lalu jemur dibawah sinar matahari. Tidak perlu memakai penjepit pakaian ya, karena ada bahan jilbab tertentu yang mudah rusak, kusut atau benangnya ketarik karena dijepit.
Yang terakhir, setelah jilbab kering kembali pilah-pilah mana jilbab yang perlu disetrika dan mana yang tidak atau panas suhu rendah. Jilbab dengan bahan satin tidak boleh disetrika terlalu panas karena bisa bolong (it happens to me, hiks). Kemudian simpan jilbab dengan dilipat atau digantung ditempat gantungan jilbab.
Merawat jilbab dimulai dengan bagaimana cara kita mencucinya. Yuk luangkan waktu untuk merawat dan memastikan jilbab-jilbab kita bersih maksimal dan bebas kuman supaya kita #100PersenYakin! Selamat mencoba ya.