Wednesday, August 12, 2015

Minggu Pertama Kenza di Sekolah


Assalamualaikum, 

Sudah 2 minggu belakangan ini saya punya rutinitas baru. Rutinitas menjadi ibu seorang anak playgroup! hehe.. Seru seru gimanaaaa gitu.. Karena diawal Kenza masuk sekolah saya belum dapat pengganti asisten rumah tangga, jadi lumayan riweuh lah. Pagi dimulai dengan menyiapkan sarapan anak-anak dan Apapnya. Anak-anak sih biasanya makannya sop-sop an aja kalau pagi-pagi, ya sop jagung, sop ayam, sayur bayam dan lain-lain. Nah PR tambahannya adalah saya harus menyiapkan bekalnya Aa (Kenza). Pas hari pertama masuk, maklum ya masih newbie. Saya membawakan Kenza nasi pakai telor dadar dan udang goreng. Nah, ketika meal time. Teman-temannya yang lain cuma bawa finger snack aja, pokonya makanan yang mereka bisa makan sendiri. Misalnya sereal, sosis, tahu goreng, roti, pokonya yang simpel. Kenza berhubung makanannya nasi lengkap dengan lauk pauk, jadi agak kesulitan deh makannya. Maaf ya Kenza, Amam belum pengalaman. Hehehe.. 

Di minggu pertama masuk sekolah, Kenza masih saya temani sampai didalam kelas. Itu saja dia masih agak sungkan untuk bermain dengan teman-temannya dan memilih untuk terus nempel sama saya. Peraturan dari sekolah menyarankan bahwa anak playgroup hanya diperbolehkan untuk ditemani maksimal 2 minggu pertama, sisanya harus ditinggal agar lebih mandiri. Menginjak minggu kedua, saya mulai tega deh ninggalin dia di kelas hanya dengan guru dan teman-temannya saja. Saya ibaratnya sudah "dudidudidamdam dudidudidam.." dan yakin kalau Kenza sudah bisa lah ditinggal. Kata gurunya kalau mau ninggalin jangan setengah-setengah, maksudnya jangan ngintip-ngintip melalui jendela atau malah standby didepan kelas. Tunggu saja di kantin atau di mobil. Kenza masuk pukul 08.00 sampai 09.45, bolak balik saya lihat jam sembari harap-harap cemas dan berharap jam berputar lebih cepat (lah malah emaknya yang gelisah). 5 menit sebelum jam keluar kelas, saya sudah standby didepan pintu kelas sambil sesekali nguping kira-kira ada suara anak saya tertawa atau aktif bertanya ke guru gak ya. Ternyata yang saya dengar, "Mau ke Amam ajaaaaaa.. Aa mau pulaaaaaang.." diiringi tangisan. Hmmm ok itu suara anak Amam, bahahaha.. Rusak deh angan-angan mendengar celoteh anak yang senang bertanya ke bu guru. Lalu terdengar kunci pintu kelas dibuka (iya ibu ibu, pintu kelasnya dikunci sama bu guru, mungkin ada anak yang berusaha kabur keluar kelas.. jangan-jangan anak eike, hahaha). Pas pintu terbuka, wiiihhhh anak saya sudah berdiri paling depan sambil cirambai (air mata berderai). Sambil sesenggukan ia pun minta gendong dan bilang, "Aa ngantuk Maaamm..". Ohhh ternyata ngantuk.. ya sambil bicara dan bujuk pelan-pelan kalau di sekolah harus main sama teman-teman, nurut sama bu guru dan gak perlu nyariin Amam karena Amam ada diluar nungguin Aa sampai selesai sekolah. 

Well buibu, kira-kira begitu lah keseharian saya belakangan ini. Yang awalnya bingung dan kepikiran gimana caranya supaya Kenza bisa mandiri dan gak nangis lagi kalau ditinggal disekolah, sampai yang akhirnya berfikir bahwa ini proses alami, normal koq dan saya pun belajar memaklumi. Tapi jangan sampai progress ini dibawa mundur lagi dengan cara kita mengalah dan menuruti untuk menemani dia dikelas. Kenza lagi beradaptasi, Kenza sedang mengamati dan mau bersosialisasi. Dengan bu guru, dengan teman-teman. Cukup lah intervensi Amam diawal-awal saja, selanjutnya biar Kenza menyesuaikan diri dan bu guru saja yang mengatasi, hehe. Ada saja koq cerita dari orang tua murid SD yang bilang kalau, "dulu anak saya lebih parah Mba, sampe guling guling gak mau masuk kelas.. jerit jeriiitt kaya apaan tau.." tapi sekarang anaknya asik banget lari-larian sama temannya, malah kaya ketua gengnya, hahaha.. Jadi menurut saya ya ini proses, proses Kenza mengenal lingkungan baru dan rutinitas baru. Mudah-mudahan gak lama lagi Kenza sudah mulai terbiasa dan semakin baik dalam bersosialisasi dengan teman seumur dan guru-gurunya. 

No comments:

Post a Comment